Arya Snack & Food, Mengemas Jajan Lawas ala Kekinian

Dewi Rachmanita Syiam
2 min readJul 17, 2019

--

Foto: Dewi Rachmanita Syiam

Jika lapak Lupis Mbok Satinem menyimbolkan kekuatan tradisi dalam serial Street Food edisi Asia Netflix, Arya Snack & Food menjadi simbol dari kekuatan adaptasi. Toko kue ini, selain membikin aneka jajan pasar kontemporer, juga memproduksi penganan-penganan lawas dalam konsep yang modern dan segar.

Dihitung-hitung, ada sekitar 200 jenis jajan pasar yang ditawarkan Arya Snack & Food, dari mulai penganan Nusantara seperti awuk-awuk, centik manis, getuk, tiwul, berbagai jenis talam, munyukan, sampai makanan dari luar seperti huzarensla dan puding tofu.

Mengutamakan kesempurnaan rasa dan penampilan

Ternyata, Arya Snack & Food memang sudah tenar dari dulu. Sang pemilik, Ibu Ellen, merintis toko ini mulai dekade 1980-an.

Mulanya, Ibu Ellen suka memasak dan membuat kue untuk keluarga dan teman-temannya. Lama-kelamaan, kelezatan masakan Ibu Ellen menyebar ke mana-mana. Seiring berjalannya waktu, makin banyak yang memesan jajan pasar dari Ibu Ellen. Menu jajan pasar yang semula tak seberapa jumlahnya pun kemudian berkembang sampai hitungan ratusan seperti sekarang.

Sekarang, kue-kue buatan Ibu Ellen jamak ditemukan di berbagai perhelatan.

Karena tak semata mencari profit, Ibu Ellen berkomitmen untuk mengutamakan kesempurnaan rasa dan penampilan jajan pasar bikinannya. Moto Arya Snack & Food adalah “When Perfection of Taste and Appearance Become Very Important in Our Products.”

Tidak menjual secara eceran

Toko kue yang terletak di Jalan Brigjen Katamso №42, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta ini memasak jajan pasar sesuai pesanan.

Selain itu, toko ini juga tidak menjual makanan secara eceran. Minimal, kamu mesti memesan 20 pcs/ jenis. Waktu pemesanan pun dibatasi minimal 3 jam sebelum pengambilan. Untuk jajan pasar-jajan pasar tertentu yang waktu pembuatannya lebih lama, kamu bahkan mesti memesan sehari sebelum pengambilan.

Jadi, kalau kamu mampir ke Arya Snack & Food dan mendapati bahwa ada kue di tempat, jangan dimakan. Itu sudah ada yang punya.

*Tulisan ini pertama kali tayang di TelusuRI pada 17 Juli 2019 dengan judul yang sama

--

--

Dewi Rachmanita Syiam
Dewi Rachmanita Syiam

Written by Dewi Rachmanita Syiam

Tentang perjalanan, musik, dan cerita. Saya di Instagram: #JalanBarengDewi

No responses yet