Bibit Rapper Dunia dari Luar Pulau Jawa

Dewi Rachmanita Syiam
6 min readJun 27, 2018

--

Ilustrasi: raprehab

Nggak terelakan, rap menjadi salah satu elemen penting dalam musik hiphop. Di Indonesia, rap pun kian makin subur berkembang. Sayangnya, makin ke sini sorotan mata masyarakat terpusat pada rapper asal Pulau Jawa, khususnya Jakarta. Sungguh Jakarta sentris itu pun menyusup sampai ranah musik, lebih kecil lagi rap. Padahal para rapper luar Jawa ini punya kualitas yang patut diperhitungkan banyak orang.

Belakangan hiphop, termasuk rap makin ramai dilirik orang. Viralnya video-video dari Young Lex dan kemunculan Rich Brian yang menggebrak dunia pun bisa dibilang jadi momentum kebangkitan kembali hiphop. Nggak bisa dipungkiri, kemunculan dua sosok dalam kancah per-hiphop-an itu menginspirasi banyak orang di Indonesia untuk berkarya dalam rap. Berlomba-lomba berbagai orang, khususnya anak muda bikin channel YouTube dan nge-rap.

Kemudahan mencari talenta muda baru yang berbakat lewat YouTube agak berbeda dengan dulu saya waktu masih sekolah. Haha padahal belum lama-lama amat juga sih. Hehe. Dulu, saya ingat betul mencari bibit-bibit rapper dari Reverbnation atau Soundcloud. Belum lagi berbagai situs pemeringkatan dan pendistribusian musik, terutama yang berfokus bahas hiphop. Sekarang kayaknya YouTube jadi pilihan praktis, padahal sampai sekarang saya meyakini Reverbnation dan kawanan situs khusus hiphop lain masih jadi salah satu acuan lain melihat kualitas mereka yang berkecimpung dalam hiphop.

Yap, kualitas kan nggak cuma hanya dilihat dari sekadar popularitas, macam like, viewers, dan comments. Siapa tahu akses terbatas dalam segi teknologi dan penggarapan karya di luar audio masih minim dirasa oleh banyak orang, apalagi mungkin mereka yang berada di luar Pulau Jawa.

Di tengah sesaknya orang Jakarta dan daerah lain di Pulau Jawa yang ngaku sebagai rapper kekinian (padahal banyak di antaranya serupa, tapi tak sama), saya coba berbagi talenta lain melalui tulisan ini. Mereka (rapper luar Pulau Jawa) saya rasa punya bibit jadi rapper dunia asal bisa terus berkembang dan kita pun turut mengapresiasi. Termasuk memberi ruang bagi mereka unjuk gigi di berbagai kesempatan.

G-pvblic

Lewat lagu “KAZEKAGE”, grup dengan artis Qhiba x A$ap Rio x Noii x M’a Onthe Kay berhasil mencuri perhatian. Disebut juga Gelite’pvblik, para rapper ini berasal dari Jayapura. Nggak cuma “KAZEKAGE”, mereka juga punya beberapa karya lain, seperti “CUZ I (WnG)”, “KO KEMARI (QHIBA x Noii STDUYRAP)”, “Sombong Ko pu Ma”, dan lain-lain. Menariknya apasih? Menurut saya mereka cukup berani membawa rap dengan bahasa lokal. Sebuah kebanggaan dan bentuk karakterisik serta orisinalitas, bukan? Cek langsung ke akun Reverbanation-nya di sini.

Joe Million

Seperti kata Vice, Joe Million mungkin tak setenar Rich Brian. Padahal, kualitasnya perlu diacungi jempol terutama soal kecepatannya dalam nge-rap. Bahkan cowok asal Papua ini sudah punya album bertajuk Vulgar pada 2016 lalu. Albumnya itu pun mendapat tanggapan positif, termasuk dari Ucok “Homicide” yang menyatakan Vulgar sebagai album rap lokal terbaik 2016. Meskipun berkembang di berbagai kota lain, seperti Jakarta dan Bandung, Joe Million nggak lupa dengan daerah asalnya. Mengutip ungakapannya kepada Vice, “Rapper yang baik punya substansi dan tidak lupa tempat asal mereka.” Saya sih sepakat, kalau Kamu?

E.Z.T. Waena Finest

Masih dari Jayapura, Waena Finest fix jadi salah satu rapper yang wajib ditengok. Apalagi soal kecepatan rap-nya. Masyarakat pun mulai meriliknya saat dia remix beberapa lagu hiphop dunia. Dengan kecepatan rap dan bahasa Inggrisnya yang fasih, nggak menutup kemungkinan namanya bakal kian melambung.

The MMXV

Masih dari timur Indonesia, The MMXV, khususnya Hafidz bisa jadi salah satu pilihan bagi yang ingin dengar warna lain rap lokal. Berasal dari Maluku, The MMXV sukses mencuri perhatian. Hal itu terbukti mereka terpilih menjadi salah satu kreator dalam YouTube NextUp. Tentunya, jangan sampai terlena dan berhenti berkembang sampai situ aja, YouTube NextUp sepatutnya jadi acuan untuk berkarya lebih baik lagi. Maluku punya e ini ka!

Keilanboi

Informasi terakhir yang saya tahu dari seorang teman di Instagram, Keilanboi kini mulai getol berkarya di Jakarta. Bahkan dia bakal tampil bersama Ramengvrl dan Gbrand di gelaran WTF 2018. Sebelum itu, cowok dari Kepulauan Kei, Maluku ini pun ternyata sudah cukup digandrungi banyak orang di sana. Hal ini saya tahu dari seorang kawan di Maluku saat ngobrol santai soal hiphop timur Indonesia. Punya nama asli Fadlan Borut, Keilanboi memang sukses membawa daerahnya dalam musik hiphop. Coba saja lihat salah satu single-nya berjudul “Coba Tembak”, paduan bahasa asli Kei dan bahasa Indonesia berpadu apik. Belum lagi konten videonya yang nggak kalah ciamik dengan video-video para rapper asal Pulau Jawa.

Macbee

Menyebrang ke Aceh, Macbee jadi salah satu rekomendasi saya kali ini. Punya nama asli Ilman Subhana Putra Macgriby, cowok ini cukup aktif produksi karya. Nggak cuma sendiri, Macbee juga tergabung ke grup hiphop di daerahnya bernama APP Mc. Bersama Komunitas Hip Hop Nad Syndicate (HNS), Macbee dan kawan-kawan sedaerahnya seperti membuktikan bahwa Aceh juga mesti dilirik dalam kancah musik hiphop. Cek lagu-lagunya lewat Reverbantion di sini.

Ucok Munthe

Setelah vakum beberapa tahun, Ucok Munthe yang berasal dari Medan nampaknya bakal segera kembali hadir meramaikan industri musik hiphop. Hal ini saya tahu dari unggahan videonya di channel YouTube. Kecepatannya dalam nge-rap selama ini pun sering jadi omongan banyak orang, terutama di Medan. Semoga saja karya baru segera datang dengan karakterisik khasnya. Cek karya-karyanya terdahulu di sini.

Protista

Saya menemukan sebuah video di YouTube yang berisi album kompilasi lagu-lagu hiphop yang sedang hype di Lampung Tengah yang diinisiasi V-Clips (komunitas hip hop di Lampung Tengah). Salah satu rapper yang lagunya beberapa kali hadir ialah Protista. Lalu saya cek banyak platform untuk mendengar lebih jauh rapper ini. Hasilnya? Nice one. Dari Lampung Tengah membawa rap yang cukup apik. Kualitas suara dari lagunya lebih mantap apabila didengar lewat Reverbantion-nya di sini dan Soundcloud di sini, lantaran masih minim publikasi di YouTube.

Ecko Show

Saya sudah kenal lama dengan lagu-lagu Ecko Show. Makin salut lantaran cowok dari Gorontalo ini kian mengembangkan dirinya, termasuk di kanal YouTube. Lagu-lagunya pun sudah bisa dinikmati berbagai platform lain, seperti Spotify, Apple Music, dan Joox. Sebelum seperti sekarang, Ecko Show memang menempuh jalan yang panjang. Dulu dia juga pernah rilis album kompilasi bertajuk HipHop Sulawesi bareng MCG. Masih ingat saya dengan lagunya pada sekitar 2011 lalu, yaitu “My Life”. Bahkan lagu itu masih nangkring di handphone saya sampai sekarang.

Junko

Dalam sebuah forum, Junko ngaku ngefans dan terinspirasi dengan berbagai rapper daerah asalnya Gorontalo. Kini, cowok itu bahkan sudah bisa kolaborasi dengan para idolanya dulu itu, contohnya Ecko Show dalam naungan payung yang sama. Cowok asal Gorontalo itu pun kini jadi rapper asal Sulawesi yang namanya terus berkembang, termasuk lewat YouTube.

Devan Fareck

Berasal dari Balikpapan, saya tahi Devan Fareck dari sebuah berita terkait kompetisi rap. Nggak buang-buang waktu, saya langsung meluncur ke berbagai platform untuk cek karyanya. Karyanya masih minim dan sederhana di YouTube. Namun, ada yang menarik dari salah satu deskripsi di videonya: “ video boleh sederhana tapi skill harus buat mulut lawan menganga!!!”. Cek langsung lagu-lagunya dengan kualitas audio lebih baik lewat Reverbnation di sini.

Double Gun’s

Sebenernya saya nggak tahu pasti apa grup ini masih aktif atau enggak. Cuma sayang aja kalau nggak terus lanjut, karena salah satu lagunya berjudul “We’re Double Gun’s” menurut saya cukup menarik apalagi dari wilayah Kalimantan. Berasal dari Samarinda, Double Gun’s terdiri dari Dougie atau disebut Anjing Galak dan Elhamz. Sayangnya memang saya mesti kulik akun tiap anggotanya itu untuk tahu karya dari Double Gun’s. Jadi, silakan cek Soundcloud Anjing Galak di sini dan Reverbantion Elhamz di sini.

H2B Dewata

Saya tahu H2B Dewata saay mendengar lagu dari grup rap Bali lainnya, yakni Holly Dosh (sepertinya sekarang sudah nggak aktif). H2B sendiri merupakan singkatan dari Hip Hop Bajawa. Di chart Reverbnation pun H2B Dewata menduduki peringkat 1 untuk wilayah Denpasar. Cek lagu-lagunya lewat Reverbnation di sini.

Saya mengakui sih dalam mencari talenta rap di luar Pulau Jawa cukup kesulitan, apalagi anak muda. Salah satunya karena memang saya tidak tergabung dalam komunitas hip hop. Saya yakin di luar nama-nama yang sudah disebut, masih banyak talenta lain yang belum saya tahu.

Terlepas dari itu semua, saya menaruh harapan besar ke berbagai rapper luar Jawa untuk terus berkarya. Tentunya dengan karakteristik dan orisinalitiasnya masing-masing. Selain itu, adaptasi dengan tren khususnya terkait publikasi di media. Peran komunitas pun nggak kalah penting untuk menjadi wadah berkembangnya mereka.

Untuk jadi rapper dunia pastinya perlu banyak hal yang menopang. Mulai dari segi kualitas lagu, keunikan, marketing, attitude diri, dll. Kira-kira siapa ya rapper lokal yang sudah siap jadi rapper dunia setelah memenuhi berbagai hal itu? hmm..

Sekadar informasi tulisan serupa dengan ini pernah pula saya tulis di HAI Online selagi masih berstatus sebagai anak magang.

--

--

Dewi Rachmanita Syiam
Dewi Rachmanita Syiam

Written by Dewi Rachmanita Syiam

Tentang perjalanan, musik, dan cerita. Saya di Instagram: #JalanBarengDewi

No responses yet