Tiga Dini Hari

Dewi Rachmanita Syiam
2 min readJul 15, 2020

--

Orang-orang itu seperti mengejar sembari membawa berbagai dokumen di tangan. Saya terus berlari dengan rasa takut dan air mata yang terus berlinang. Scene berpindah saat saya sedang duduk di sudut ruangan sambil buka laptop. Lalu scene kembali berganti, saya seperti ada di acara virtual dengan panggung digital dari green screen.

Pukul tiga dini hari saya kembali bangun dari tidur yang nggak nyenyak. Mimpi buruk lagi dan lagi yang kian menyiksa, terutama dua minggu belakangan.

Sekitar empat hingga lima jam sebelumnya saya masih rebahan. Bercakap lewat telepon dengan mood yang kembali anjlok. Padahal sorenya saya sudah bersusah payah menaikkan semangat dan motivasi. Mulai dari bersih-bersih rumah, menyiram tanaman, mengganti sprei kasur, sampai main nggak jelas dengan kucing yang baru beranak empat. Namun, saat bulan sudah jelas di langit, saya masih sama apalagi saat sedang diam dan membuka WhatsApp: mood terjun bebas nggak karuan.

“Yang berat itu, aku belum bisa nerima kalau memang nggak bisa jadi versi terbaik diri.”

Saya selalu berusaha ingat kalau yang bisa dikontrol adalah diri kita sendiri. Terkait pandangan dan sikap orang lain kita tidak punya kendali.

Satu hal: saya sudah tak semisuh-misuh beberapa hari lalu saat menelpon. Saya sudah kian nerimo. Berusaha untuk terus:

Sabar dan ikhlas kalau memang ini bukan tempat saya untuk bisa berkembang maksimal sesuai ekspetasi. Juga sabar dan ikhlas dipertanyakan soal latar belakang akademik bidang komunikasi. Sabar dan ikhlas nggak perlu repot-repot menunjukkan siapa saya. Sabar dan ikhlas memilih diam.

Karena apa lagi yang bisa saya lakukan?

“This time may be exacerbating your deepest wounds, but what’s incredible and unique about it is that you can actually expand past these blocks right now. You can’t avoid or ignore the fact that growth and change will happen now — this is what’s intended.”

--

--

Dewi Rachmanita Syiam
Dewi Rachmanita Syiam

Written by Dewi Rachmanita Syiam

Tentang perjalanan, musik, dan cerita. Saya di Instagram: #JalanBarengDewi

No responses yet